TENTU Anda pernah mendengar bahwa velg pada mobil sering diibaratkan sepatu pada manusia. Artinya, sebagus apapun baju yang dikenakan oleh seseorang, pasti akan lebih bagus jika dipadukan dengan sepatu yang sesuai. Begitu pula dengan mobil.
Velg memang lebih mengarah pada aspek fungsional, tapi jika bisa dibuat bagus, kenapa tidak? Nah, pandangan yang sama pun bisa diberlakukan pada plat nomor kendaraan. Bagian ini, memang sudah standar dikeluarkan oleh pihak berwenang, dan kita hanya tinggal menempelkannya di mobil. Hanya saja, kualitas cat dan sablon angka-angka pada plat alumunium tersebut tak jarang justru mengganggu tampilan mobil.
Tapi mungkinkah bagian ini dibuat menjadi bagus? Tentu saja! Plat standar polda dapat diperbaiki tanpa melanggar peraturan tentunya. Jadi, stempel pengesahan yang dicetak di atas plat tetap dipertahankan, dan bagian cat yang diperbaiki. Malah ada yang lebih rapi lagi. Pernah melihat plat nomor yang terbungkus rapi oleh mika tebal yang berbingkai hitam? Itulah pelapis plat nomor akrilik
Ada dua jenis yang saat ini beredar di pasaran. Pertama, pelapis yang hanya dipotong seukuran plat nomor dan tak tahan air. Kedua, pelapis akrilik yang berbingkai sehingga tahan air. Pelapis akrilik yang kedua merupakan jenis yang paling diminati saat ini.
Meski harganya relatif mahal, seni mempercantik plat nomor dari Bandung tersebut, terbukti membuat mobil terlihat lebih berkelas. Untuk pelapisan satu pasang plat nomor, dikenakan biaya antara Rp450.000-Rp600.000 hampir dua kali lipat dari plat akrilik yang tak berbingkai.
"Sebenarnya harga itu tergantung dari apa itu mobilnya. Tapi harga di sini masih lebih murah kok daripada di Bandung. Untuk mobil Mercedes Benz, di Bandung bisa kena Rp800.000, di sini cuma Rp600.000 per pasang. Kalau motor, cukup Rp150.000 saja," ujar Didih Jaenudin salah satu perajin akrilik beberapa waktu lalu.
Menurut dia, untuk membentuk akrilik sesuai dengan body mobil saja memerlukan dana sekitar Rp350.000-Rp450.000 per pasang. Agar tahan air, akrilikdipanasi dan dipres sesuai bentuk badan mobil untuk melindungi plat dari air. Setelah itu, barulah bagian tepi dicat dengan warna hitam mengkilat.
Kerajinan yang satu ini mengutamakan kerapian dan ketelitian. Jika tidak, air bisa masuk di ke dalam bingkai dan menimbulkan embun pada acrilic. Tak heran, Didih perlu waktu paling tidak empat jam untuk menyelesaikan sepasang plat nomor kendaraan. Hhmmm... lama juga ya?
Ya, pertama-tama, pelapis akrilik digerinda agar benar-benar pas dengan badan mobil. Kemudian, Didih akan memperbaiki plat terlebih dahulu dengan menggunakan cat semprot. Perbaikan plat dapat disesuaikan keinginan sang pemesan lho. Didih menjamin plat nomor yang sudah rusak pun dapat dikembalikan hingga pada tingkat kepulihan 65 persen.
"Setelah selesai, baru dibikin braket-nya (gantungan.red) dari aluminium. Ini harus benar-benar pas, kalau tidak bisa menceng dan air akhirnya masuk. Plat depan dan belakang juga berbeda. Lebih sulit buat yang depan daripada belakang, sebab yang depan kita harus ngepasin sendiri. tidak seperti bagian belakang yang sudah ada tempat menempelkannya," kata pria asal Banjaran, Kabupaten Bandung itu.
Agar tahan air, seni akrilik ini menggunakan empat lapis lem, yang pertama double tip ekstra kuat sebanyak tiga lapis. Setelah plat ditempelkan, sisi-sisinya di lem kembali menggunakan lem akuarium. Untuk mencegah terjadinya embun saat udara dingin, belakang plat dilapisi lagi dengan plastik mika setebal 0,5 milimeter.
"Barulah kita tempelkan akriliknya di kendaran. Sebelumnya, di sekeliling akrilik kita beri lem kaca tiga milimeter. Kenapa pakai lem kaca? Karena lem tersebut tidak akan merusak cat dan badan kendaraan," jelas dia. Kendaraan pun tampil lebih cantik dari sebelumnya.(Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar